Contoh Permasalah lengkap mengenai:
Tentu, ini adalah tulisan dari gambar yang Anda berikan, disajikan dengan rapi.
PERMASALAHAN DALAM SISTEM PENILAIAN
Penilaian hanya berdasarkan hasil ujian tertulis.
Guru kesulitan menilai keterampilan dan sikap siswa secara adil.
Belum ada rubrik penilaian yang jelas untuk tugas proyek.
Siswa tidak mendapat umpan balik setelah dinilai.
Penilaian belum mencerminkan proses belajar, hanya hasil akhir.
Siswa tidak memahami nilai yang diperoleh.
Guru terlalu sibuk sehingga penilaian tertunda.
Penilaian dilakukan hanya sekali di akhir tema.
Hasil penilaian tidak dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran.
Siswa yang lambat sering mendapat nilai rendah.
PERMASALAHAN TERKAIT STRATEGI PEMBELAJARAN
Guru hanya bercerita atau menjelaskan tanpa melibatkan siswa.
Metode yang digunakan selalu sama, membuat siswa bosan.
Tidak semua siswa aktif dalam diskusi kelompok.
Siswa sulit memahami materi karena terlalu abstrak.
Guru belum membiasakan pembelajaran yang berbasis proyek.
Siswa pasif karena tidak diberi kesempatan bertanya.
Strategi pembelajaran tidak sesuai dengan kondisi kelas.
Tidak ada kegiatan yang mengajak siswa bergerak atau praktik langsung.
Guru kesulitan mengatur waktu untuk semua tahap pembelajaran.
Pembelajaran belum memfasilitasi siswa dengan kebutuhan khusus.
PERMASALAHAN PADA LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)
LKPD terlalu banyak isinya, membuat siswa cepat bosan.
Soal dalam LKPD terlalu sulit bagi siswa kelas rendah.
LKPD hanya berisi latihan, tidak ada aktivitas menarik.
Siswa bingung dengan perintah yang terlalu panjang.
LKPD tidak sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.
Tidak ada gambar atau ilustrasi pendukung di dalam LKPD.
LKPD hanya cocok untuk siswa cepat, siswa yang lambat tertinggal.
LKPD dibuat tanpa memperhatikan gaya belajar siswa.
LKPD tidak dilengkapi contoh pengerjaan.
LKPD tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
PERMASALAHAN DALAM PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
LCD proyektor sering rusak atau tidak tersedia saat dibutuhkan.
Tidak ada listrik saat hendak menggunakan video pembelajaran.
Gambar atau video yang digunakan tidak sesuai dengan usia siswa.
Guru belum terbiasa membuat media yang menarik secara visual.
Media yang digunakan hanya satu jenis (misalnya hanya papan tulis).
Alat peraga IPA sulit ditemukan atau terlalu mahal.
Guru kesulitan membuat media digital interaktif.
Tidak semua siswa bisa melihat dengan jelas karena duduk di belakang.
Waktu untuk menyiapkan media sangat terbatas.
Media yang digunakan justru membuat siswa bingung karena terlalu rumit.