ZMedia

Studi Kasus: Kurangnya Efektivitas Media Video dalam Pembelajaran Matematika

1. Permasalahan apa yang sedang dihadapi?
Di sebuah kelas IV SD, guru menggunakan media video pembelajaran YouTube untuk menjelaskan konsep pecahan. Namun, siswa terlihat tidak fokus saat menonton video dan tidak menunjukkan peningkatan pemahaman. Beberapa siswa mengeluh bahwa videonya terlalu cepat, terlalu banyak informasi, dan tidak sesuai dengan gaya belajar mereka. Guru menyadari bahwa penggunaan media tidak efektif karena tidak sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan siswa.
2. Apa upaya yang dilakukan untuk menyelesaikannya?
Guru kemudian melakukan evaluasi terhadap video yang digunakan dan mengganti dengan video pembelajaran yang lebih pendek, lebih sederhana, dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Guru juga mulai membuat media video sendiri dengan memasukkan contoh soal yang relevan dan menyisipkan jeda agar siswa dapat berdiskusi. Selain itu, guru memberikan lembar aktivitas yang berkaitan dengan isi video agar siswa tetap aktif saat menonton.
3. Apa hasil dari upaya tersebut?
Setelah dilakukan perubahan, siswa menjadi lebih antusias dan mampu mengikuti alur pembelajaran dengan baik. Mereka mulai aktif bertanya dan menjawab pertanyaan terkait isi video. Nilai hasil evaluasi harian menunjukkan peningkatan, di mana 90% siswa mencapai nilai di atas KKM. Siswa juga lebih percaya diri dalam menyelesaikan soal pecahan karena merasa terbantu dengan media yang digunakan.
4. Apa pengalaman berharga dari kasus ini?
Guru belajar bahwa media pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik siswa, tidak sekadar menarik secara visual. Pemilihan media perlu melalui proses seleksi dan uji coba terlebih dahulu. Selain itu, membuat media sendiri memungkinkan guru menyesuaikan isi dengan kebutuhan kelas. Pengalaman ini membuat guru lebih reflektif, kreatif, dan peka terhadap respon siswa selama pembelajaran berlangsung.