LK-2. Jurnal Refleksi PPL
PPG Daljab
Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi
terhadap pembelajaran sebelum mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti
Pendalaman Materi dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Sila ikuti langkah
berikut ini untuk membantu Anda dalam menuliskan jurnal refleksi (LK-1).
1.
Pilihlah
salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang pada
langkah 6 pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2.
Deskripsikan
setiap kolom dari jurnal refleksi.
3.
Lakukan
analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih
menjadi tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari
saat pendalaman materi.
Produk refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk
siklus 1, 1x untuk siklus 2, dan 1x untuk keseluruhan siklus. Jadi total produk
refleksi adalah 3 dokumen.
Nama
Mapel |
Matematika |
Tempat
Pelaksanaan |
SD
Negeri Glee Cut |
Waktu
Pelaksanaan |
7
Desember 2023 |
Nama
Mahasiswa |
Yuraita,
S.Pd |
Nama
Guru Pamong |
Husna
Lita, S.Pd |
Nama
Dosen |
Dr.
Akmaluddin, M.Pd |
.
Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran (Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi
apakah yang Anda lakukan? Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai
inovasi pembelajar di kelas Anda?) |
|
Topik yang diajarkan pada praktik pengalaman lapangan
adalah Mengenal Pecahan Mata Uang.
Adapun tujuan pembelajaran Peserta didik dapat menganalisis nilai dan
kesetaraan pecahan
mata uang dengan benar dan dapat mengelompokkan pecahan
mata uang dengan
tepat. Pada
praktik pengalaman lapangan kali ini setelah melalui tahapan-tahapan
identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, hingga menetapkan solusi
dari permasalahan yang dipilih dengan melakukan inovasi menggunakan model
pembelajaran problem based learning (PBL).
Model problem based learning dipilih
menjadi inovasi dalam pembelajaran karena selama ini model yang digunakan
saat pembelajaran masih monoton dan tidak membuat peserta didik aktif dalam
pembelajaran. Model ini memiliki kelebihan
membantu pendidik memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada
peserta didik, dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
berfikir, pemecahan masalah dan ketrampilan intelektual, belajar tentang
berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata
atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri. Model Problem Based Learning tentunya dapat membiasakan
peserta didik untuk mengembangan keterampilan berpikir kritis siswa.
Keterampilan berpikir kritis yang dimiliki peserta didik sangat berguna bagi
kehidupan nyata dimana kehidupan penuh tantangan yang datang baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam dunia kerja karena siswa
memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif,
memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan
interpersonal dengan lebih baik. |
|
I. Hal
Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran (Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan
siswa/i Anda saat inovasi pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya
dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi) |
|
Terdapat
beberapa hal-hal baik yang dirasakan dalam pembelajaran berlangsung setelah
penerapan inovasi seperti : Melalui kegiatan
mengamati
video tentang uang
dapat mendorong siswa untuk mendalami
materi pelajaran dengan cara yang lebih mendalam. Mereka harus mencari solusi
untuk masalah yang kompleks, yang memungkinkan mereka untuk memahami konsep
dengan lebih baik, Siswa belajar untuk mengevaluasi informasi,
mengidentifikasi masalah, dan merumuskan solusi yang masuk akal, siswa untuk
berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun keterampilan sosial. Mereka belajar
cara bekerja bersama sebagai tim untuk mencapai tujuan bersama, Siswa
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang transferable, yang dapat
diterapkan dalam berbagai konteks dan mata pelajar. Hal
ini terjadi karena Inovasi dalam pembelajaran memiliki potensi untuk
menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna, mendalam, dan
relevan bagi siswa. Hal-hal baik ini berkontribusi pada perkembangan siswa
sebagai pembelajar yang komprehensif dan mempersiapkan mereka untuk tantangan
dalam kehidupan nyata. |
|
II. Tantangan/Masalah
yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran (Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan
pada pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang
dipelajari pada MK Pendalaman Materi) |
|
Guru
dan siswa mungkin memiliki resistensi terhadap perubahan dalam metode
pembelajaran yang mereka kenal. Mereka dapat merasa nyaman dengan cara
tradisional pembelajaran dan merasa takut atau enggan untuk mencoba inovasi,
Mengukur efektivitas inovasi dan memberikan umpan balik yang sesuai kepada
guru dan siswa adalah tantangan yang signifikan. Evaluasi harus mencakup
pengukuran hasil pembelajaran dan dampak inovasi. Resistensi
terhadap perubahan dapat muncul karena siswa telah terbiasa dengan cara
tertentu untuk mendalami materi. Mereka mungkin merasa bahwa metode yang
mereka ketahui sudah cukup efektif. Oleh karena itu, dalam pendalaman materi,
penting untuk memahami perasaan siswa terhadap perubahan dan menjelaskan
manfaat inovasi yang diusulkan. memahami bahwa mengukur dampak inovasi pada
pemahaman materi dapat memerlukan pengembangan instrumen evaluasi yang
sesuai. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mengintegrasikan inovasi dengan
materi yang diajarkan dan kemampuan mengukur kemajuan siswa. |
|
III.
Solusi Pemecahan Masalah (Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang
hadapi pada penerapan inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik?
Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pendalaman Materi) |
|
Guru
dapat menjelaskan tentang cara menggunakan inovasi, menjelaskan manfaatnya,
dan memberikan dukungan teknis jika diperlukan. mengembangkan instrumen
evaluasi yang sesuai dengan inovasi yang diusulkan dan materi yang diajarkan.
Umpan balik yang diberikan harus membantu guru dan siswa untuk memahami
dampak inovasi. Pengembangan
instrumen evaluasi yang sesuai membantu dalam mengukur dampak inovasi pada
pemahaman materi. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan untuk perbaikan
yang lebih lanjut dalam proses pendalaman materi. Dengan pelatihan yang baik,
guru dan siswa dapat melihat bagaimana inovasi dapat membantu mereka
mendalami materi dengan lebih baik. |
|
IV.
Rencana Tindak Lanjut (Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi
pembelajaran Anda berjalan lebih baik ke depannya?) |
|
Memastikan bahwa inovasi terintegrasi dengan
baik dalam kurikulum dan materi yang diajarkan. Perencanaan yang matang dan
koordinasi antara guru dan staf pendidikan dapat membantu mencapai ini.
perencanaan yang matang memastikan bahwa inovasi tidak mengganggu alur
pembelajaran materi yang mendalam. Sebaliknya, inovasi dapat mendukung
pemahaman materi dengan lebih baik. |
|
Daftar
Pustaka Ati, T. P., & Setiawan, Y.
(2020). Efektivitas problem based learning-problem solving terhadap kemampuan
berpikir kritis dalam pembelajaran matematika siswa kelas V. Jurnal Cendekia:
Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 294-303. Mashuri, S., Djidu, H., &
Ningrum, R. K. (2019). Problem-based learning dalam pembelajaran matematika:
Upaya guru untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Pythagoras.
Jurnal Pendidikan Matematika, 14(2). Pansa, H. E. (2016). Problem-based
learning dalam pembelajaran matematika. Setyo, A. A., Fathurahman, M.,
Anwar, Z., & PdI, S. (2020). Strategi Pembelajaran Problem Based Learning
(Vol. 1). Yayasan Barcode. |
Glee Cut, 10 Desember 2023
Dibuat oleh Disetujui
oleh
( Yuraita, S.Pd ) (
Husna Lita, S.Pd.)
Hasil Belajar PPL 1
No |
NAMA
PESERTA DIDIK |
NILAI |
KETERANGAN |
KKM |
1 |
Adika Saputra |
73 |
Tuntas |
70 |
2 |
Amiratuddini |
80 |
Tuntas |
70 |
3 |
Afkadul Hadi |
85 |
Tuntas |
70 |
4 |
Ikratun Nufus |
90 |
Tuntas |
70 |
5 |
Kamilatul Uftira |
90 |
Tuntas |
70 |
6 |
Khairatunnisa |
88 |
Tuntas |
70 |
7 |
Liya Zafira |
65 |
Tidak Tuntas |
70 |
8 |
Malisa Asyifa |
85 |
Tuntas |
70 |
9 |
M. Fajar |
75 |
Tuntas |
70 |
10 |
M. Azis Maulana |
86 |
Tuntas |
70 |
11 |
Mila Amelia |
83 |
Tuntas |
70 |
12 |
M. Zaki Falefi |
79 |
Tuntas |
70 |
13 |
Mutiah Zahra |
60 |
Tidak Tuntas |
70 |
14 |
Miftahul Jannah |
50 |
Tidak Tuntas |
70 |
15 |
Nadia Alfiana |
87 |
Tuntas |
70 |
16 |
Nurul Aulia |
68 |
Tidak Tuntas |
70 |
17 |
Putri Usna |
90 |
Tuntas |
70 |
18 |
Rauzatul Khalisa |
75 |
Tuntas |
70 |
19 |
Rafi Aulia |
50 |
Tidak Tuntas |
70 |
20 |
Ulfia Zahra |
67 |
Tidak Tuntas |
70 |
21 |
Yusuf Fadila |
90 |
Tuntas |
70 |
22 |
Zakiatun Nafisah |
84 |
Tuntas |
70 |
23 |
Wildatul Zakia |
60 |
Tidak Tuntas |
70 |
Jumlah |
1760 |
23 Siswa |
|
|
Rata-Rata |
76,52 |
|
|
|
Jumlah Peserta Didik
Yang Tuntas |
|
17 Siswa |
|
|
Prosentase Tuntas |
|
74% |
|
|
Jumlah Peserta Didik
Tidak Tuntas |
|
6 Siswa |
|
|
Prosentase Tidak
Tuntas |
|
26% |
|
|
Nilai Tertinggi |
|
90 |
|
|
Nilai Terendah |
|
50 |
|
Berdasarkan tabel
diatas dapat diketahui nilai rata-rata siswa adalah 76,52 dikarenakan siswa
yang mendapat nilai diatas KKM sudah melebihi dari 74 % yaitu 17 siswa dan
siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 6 siswa dengan presentase 26%. Nilai tertinggi
adalah 90 dan nilai terendahnya 50. Data pada tabel menunjukan bahwa hasil belajar
siswa sudah mengalami perbaikan dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning (PBL).
Dari
tabel di atas menunjukan siswa yang mencapai KKM sebanyak 17 siswa dengan
presentase 74% dan yang di bawah KKM 6 siswa dengan presentase 26% . grafik ini
menunjukan dengan menggunakan model pembelajaran Problem based learning (PBL)
ada perbaikan dalam pembelajaran di lihat dari perolehan siswa yang mencapai
KKM.