Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Adha dengan penuh kegembiraan dan kesyukuran. Merupakan momen penting yang menandai pengorbanan Nabi Ibrahim (AS) yang bersedia mengorbankan putranya Ismail (AS) demi taat kepada perintah Allah. Di tengah semangat syukur dan pengabdian ini, berbagai bentuk perayaan muncul, termasuk penggunaan banner yang khas dengan dominan warna hijau warba dan bentuk kubah mesjid.
Mengapa Warna Hijau dan Bentuk Kubah Mesjid?
Warna hijau dalam Islam memiliki banyak makna simbolis. Ini sering dikaitkan dengan kedamaian, kehidupan, dan pertumbuhan. Dalam konteks Idul Adha, warna ini mencerminkan kesuburan dan limpahan rahmat yang diberikan Allah kepada umat-Nya. Selain itu, hijau juga melambangkan kesucian, keabadian, dan harapan yang merupakan inti dari ajaran Islam.
Sementara itu, bentuk kubah mesjid memiliki signifikansi yang mendalam. Kubah adalah salah satu ciri khas arsitektur Islam yang secara simbolis mengingatkan umat Muslim akan keagungan Allah. Bentuk melengkungnya melambangkan kesatuan, kesempurnaan, dan kekuatan dalam keyakinan. Sebagai simbol keberadaan Allah yang meliputi segala sesuatu, kubah mesjid memberikan umat Muslim ketenangan dan keyakinan dalam beribadah.
Makna di Balik Banner Idul Adha
Banner Idul Adha dengan dominan warna hijau warba dan bentuk kubah mesjid bukanlah sekadar dekorasi. Mereka adalah representasi visual dari makna-makna mendalam dalam ajaran Islam: