Pengelompokkan itu berdasarkan berat ringannya ketunaan, atas dasar
itu anak tungrahita dapat dikelompokkan.
1) Hambatan Intelektual
2) Hambatan Intelektual
3) Hambatan Intelektual Berat
c. Anak dengan Hambatan Fisik
Anak dengan Hambatan Anggota Gerak (Tunadaksa)
d. Anak dengan Hambatan Lainnya
1) Anak dengan Gangguan Perilaku dan Emosi
2) Anak Autis
3) Anak Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa
4) Kesulitan Belajar Spesifik (Disleksia, Diskalkulia, Disgrafia)
3. Kebutuhan Pembelajaran PDBK
a. Kebutuhan Pembelajaran Anak dengan Hambatan Sensorik
1) Anak dengan Hambatan Penglihatan (Tunanetra)
Layanan khusus dalam pendidikan bagi anak dengan gangguan
penglihatan yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan
huruf Braille bagi yang hambatan penglihatan total. Bagi yang masih
memiliki sisa penglihatan diperlukan kaca pembesar atau huruf cetak
yang besar, media yang dapat diraba dan didengar atau diperbesar. Di
samping itu, diperlukan latihan Orientasi dan Mobilitas (OM) yang
penerapannya bukan hanya di sekolah, melainkan dapat diterapkan di
lingkungan tempat tinggalnya.
2) Anak dengan Hambatan Pendengaran (Tunarungu)
Seperti sudah dikemukan sebelumnya, peserta didik yang
mengalami hambatan pendengaran perlu Alat Bantu Dengar (ABD),
tetapi walaupun telah diberikan pertolongan dengan ABD, mereka
masih tetap memerlukan layanan pendidikan khusus karena gangguan
pendengaran berdampak pada aspek-aspek di bawah ini.
(a) Aspek Motorik. Anak tunarungu yang tidak memiliki hambatan lain
dapat mencapai tugas- tugas perkembangan motorik (early major