Apa Beda Kalimat Baku dan Kalimat Tidak Baku?

 Ketika membuat  sebuah surat yang di tujukan kepada perorangan atau kepada pribadi berbeda dengan membuat surat yang ditujukan alamatnya kepada sebuah instansi atau perusahaan. Perbedaan tersebut harus dijalankan. Lalu apa saya yang membedakan antara surat yang ditujukan untuk perorangan atau pribadi dengan untuk sebuah instansi atau dinas? Yang membedakan adalah penggunaan kop surat, bentuk surat atau bagannya, kalimat yang digunakan. Salah satu syarat untuk membuat surat resmi tersebut adalah yang akan kami bahas pada ponstingan kali ini yaitu tentang kalimat baku dan kalimat tak baku.




Beda Kalimat Baku dan Kalimat Tidak Baku

Pengertian Kalimat Baku

Arti dari kalimat baku adalah  kalimat yang menggunakan atau menerapkan kesesuaian  dengan kaidah berbahasa Indonesia baik dalam perihal  stuktur kalimat,  diksi (pemilihan kata),dan ejaannya. Penggunaan kata dalam Kalimat baku juga memiliki kesamaan dengan kalimat efektif jika diperhatikan dari sisi bentuknya. Akan tetapi, tidak seperti biasanya kalimat efektif tidak perlu memperhatikan sisi ideal dari kalimat baku. Kesimpulannya adalah kalimat baku sudah pasti efektif, sedangkan kalimat efektif belum tentu baku.

Ciri Kalimat Baku

Kalimat baku adalah kalimat kalimat yang menggunakan atau menerapkan kesesuaian  dengan kaidah berbahasa Indonesia baik dalam perihal diksi (pemilihan kata), stuktur kalimat, dan ejaannya. Pada postingan dibawah ini  adalah merupakan beberapa syarat yang harus dipenuhi pada suatu kalimat agar menjadi kalimat baku. Syarat tersebut juga merupakan cirri-ciri mutlak yang harus ada pada kalimat baku. Penjabarannya adalah sebagai berikut :

1. Logis

Kalimat baku adalah sebuah kalimat dapat dicerna dengan akal sehat. Pada kalimat tersebut seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, Apabila tidak memenuhi syarat kelogisan kalimat baku, maka kalimat tersebut bukanlah kalimat baku.

Contoh :

Bagi yang membawa pisau harap dibuang sekarang juga sebelum ada yang memeriksa nanti!

Pada penggunaan kalimat di atas dinilai sangat komunikatif, Namun sebenarnya kalimat tersebut tidaklah logis. Apabila dilihat dari struktur penyampaiannya, maka dapat ditafsikan sebagai perintah seseorang untuk membuang orang yang membawa pisau. Kesalahan dalam penafsiran ini mungkin saja terjadi jika hal tersebut disampaikan diluar konteks. Seharusnya kalimatnya menjadi seperti berikut ini :


 

Bagi yang membawa pisau harap membuangnya sekarang, sebelum ada petugas yang akan memeriksa barang bawaan anda!


2. Hemat

Penggunaan kalimat baku selalu menggunakan kata-kata efektif dan tidak menambahkan kata-kata yang tidak penting  di dalamnya.

Contoh :

Masakan kakakmu sungguh enak sekali. (tidak efektif / tidak baku)

Pada Kalimat “Masakan kakakmu sungguh enak sekali” memakai kata-kata yang berlebihan sehingga menjadi sebuah kalimat tidak efektif. Perubahan kalimat di atas akan berubah  menjadi kalimat efektif apabila hanya menggunakan salah satu dari kata “sungguh” atau “sekali.” Perhatikan dua contoh kalimat berikut :

Masakan kakakmu sungguh enak. (efektif / baku)

Masakan kakakmu enak sekali. (efektif / baku)

Pemandangan di kampung ini sangat indah sekali. (kalimat tidak baku)

Pemandangan di kampung ini indah sekali. (kalimat baku)

Pemandangan di kampung ini sangat indah. (kalimat baku)


3. Padu

Ciri-ciri Kalimat baku adalah sebuah kalimat yang memiliki kepaduan antar unsur kalimatnya.

Contoh :

Dari hasil temuan yang didapatkan kemudian dapat disimpulkan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar akan berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia.

Pada Kalimat di atas tidak memenuhi unsur-unsur penyusun kalimat secara utuh,  tidak terdapat unsur subyek contoh kalimat diatas. Contoh Kalimat di atas akan menjadi baku apabila dirubah menjadi :


 

“nilai tukar rupiah terhadap dolar akan berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia.”


4. Kesesuaian Struktur

Pada Kalimat baku memiliki kesesuaian struktur pada sebuah kalimat yang tidak menimbulkan makna rancu.

Perhatikan contoh dibawah ini :

Ayah mebelikan tas adik.

Maksud pada contoh kalimat di atas adalah ayah membelikan tas untuk adik. Namun pada kalimat di atas sangat rancu dan tidak tepat sehingga tak dapat ditafsirkan demikian. Apabila dirubah menjadi  agar sesuai kalimat di atas adalah sebagai berikut :

“Ayah membelikan tas untuk adik.”


Pengertian Kalimat Tidak baku

Sedangkan kalimat tidak baku adalah susunan kata atau penggunaan kata pada sebuah kalimat yang tidak memenuhi kriteria dan syarat penggunaan kaidah berbahasa Indonesia. Dalam beberapa penggunaan kata, kalimat efektif juga masuk ke dalam ranah kalimat tidak baku dengan hanya memperhatikan aturan efektivitas maksud dan tujuan yang hendak disampaikan.

Ciri Kalimat Tidak Baku

Sebuah Kalimat tidak baku juga memiliki  beberapa ciri yang paling utama,  yang membedakan dengan kalimat baku dalam penulisannya. Berikut beberapa ciri yang terdapat dalam kalimat baku :

1. Penggunaan Tanda Baca yang Tidak Tepat

Pada sebuah Kalimat yang tidak cermat dalam menempatkan penulisan tanda baca bukanlah tergolong kalimat baku. Namun berbeda apabila kalimat tersebut adalah kalimat yang tidak baku meskipun memenuhi syarat kesesuian kaidah berbahasa Indonesia.

Contoh :

Ibu guru bertanya, “Memangnya kamu bisa cerdas tanpa belajar!” (kalimat tidak baku)

Pada contoh kalimat langsung di atas seharunya pada akhir kalimat menggunakan tanda baca tanga (?). Penulisan tanda baca yang tepat pada kalimat di atas adalah sebagai berikut :

Ibu guru bertanya, “Memangnya kamu bisa cerdas tanpa belajar?” (kalimat baku)

Contoh :

Sani bersepeda di sore hari!

Pada contoh Kalimat di atas tidak menggunakan penulisan tanda baca yang tepat. Seharusnya kalimat berita di atas pada akhir penulisan kalimatnya menggunakan tanda baca titik (.). Apabila dirubah agar penulisan kalimat benar menjadi: “Sani bersepeda di sore hari.”


2. Penulisan Huruf Kapital yang tidak benar

Sebuah kalimat menjadi tidak baku, apabila dalam penulisan huruf capital tidak tepat. Penggunaan huruf capital yang benar adalah pada awal kalimat, nama orang, nama tempat.

Contoh :

 Cenul dan cenil pergi bersama menuju sekolah. (penulisan kalimat tidak baku)

Penggunaan Huruf capital pada nama orang yakni “cenil” dalam kalimat di atas seharusnya menggunakan huruf kapital. Kalimat di atas seharusnya adalah seperti contoh berikut :

Cenul dan Cenil pergi bersama menuju sekolah. (kalimat baku)


3. Ketidaktepatan Struktur dan Ketatabahasaan Kalimat

Pada penggunaan kalimat yang tidak memenuhi syarat karena ketepatan struktur dan ketatabahasaan pada kalimat termasuk ke dalam kalimat tidak baku.

Contoh :

Wawan ke Bandung (Tidak Baku)

Pada contoh kalimat di atas tidak terdapat unsur pada kalimat predikat (Verba) sehingga kalimat tersebut tidak disebut kalimat baku. Seharusnya penulisan kalimat tersebut dilengkapi dengan penggunaan unsur predikat (V) “pergi.” Sehingga kalimatnya menjadi :

Wawan pergi ke Bandung. (baku)


Kesimpulannya

Kalimat baku pengertiannya adalah kalimat yang menggunakan atau menerapkan kesesuaian  dengan kaidah berbahasa Indonesia baik dalam perihal diksi (pemilihan kata), stuktur kalimat, dan ejaannya.

Sedangkan kalimat tidak baku adalah susunan kata atau penggunaan kata pada sebuah kalimat yang tidak memenuhi kriteria dan syarat penggunaan kaidah berbahasa Indonesia.


Terdapat ciri-ciri utama untuk membedakan kalimat baku dan tidak baku berikut ciri-ciri kalimat baku dan ciri-ciri kalimat tidak baku

Ciri- ciri kalimat baku antara lain

1. Logis

2. Hemat

3. Padu

4. Kesesuaian Struktur

Ciri-ciri kalimat tidak baku antara lain

1. Penggunaan Tanda Baca yang Tidak Tepat

2. Penulisan Huruf Kapital yang tidak benar

3. Ketidaktepatan Struktur dan Ketatabahasaan Kalimat

Dengan memperhatikan ciri-ciri tersebut diatas maka kita akan dapat memahami dan menemukan dengan penggunaan kalimat baku dan tidak baku pada cara menulis surat


Demikian Artikel tentang Kalimat Baku dan Kalimat Tidak Baku, semoga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan juga dapat menjadi sumber referensi

Subscribe to receive free email updates: